Begini Parenting di SMPN 1 Taman

Orang Tua Kelas VII Memenuhi Aula SMPN 1 Taman

Pendidikan merupakan tuntunan bagi siswa agar dapat menumbuhkan potensi terbaiknya sehingga dapat meraih keselamatan dan kebahagiaan. Untuk meraih tujuan pendidikan sangat diperlukan kolaborasi antara tiga pilar pendidikan yakni sekolah keluarga, sekolah dan masyarakat. SMPN 1 Taman menyelenggarakan parenting dengan tajuk “Bersatu untuk Mewujudkan Tujuan Pendidikan Bersama Kyai Mustofa, M.Pd.”.

Narasumber Kyai Mustofa, M.Pd

Aula SMPN 1 Taman dipenuhi orang tua/wali murid kelas VII, VIII, dan IX. Pada hari Jumat sampai dengan Sabtu, tanggal 23 s.d. 24 Desember 2022. Parenting dihadiri oleh Pengurus Komite SMPN 1 Taman, Wali Kelas, Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan panitia kegiatan.

Hadir Pengurus Komite SMPN 1 Taman

Kyai Mustofa, M.Pd. dari Pondok Pitutur Pasuruan didapuk sebagai narasumber yang menyampaikan beberapa hal berkenaan dengan bagaimana langkah efektif dalam mensinergikan antara sekolah, siswa dan orangtua dalam dunia pendidikan.

Parenting dilaksanakan dalam dua hari, hari pertama yakni Jumat (23/12/2022) dihadiri kelas VII, hari kedua pada hari Sabtu (24/12/2022) dihadiri kelas VIII dan IX secara bertahap. Kegiatan berjalan dengan tertib dan orang tua menyimak dengan sangat antusias.

Parenting Hari Kedua

Menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan. Kepala Sekolah Ibu Dra. Masroh Hidajati, M.Pd. mengatakan bahwa dukungan orang tua sangat diperlukan dalam mendidik anak agar dapat mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yakni Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Saat ini sesuai kurikulum merdeka diharapkan dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila. Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, dengan tetap mempertahankan akar budaya bangsa Indonesia. Menyemai karakter mulia dengan pembiasaan di sekolah, semua membutuhkan peran dari orang tua. Pimpinan sekolah sekaligus memperkenalkan Pengurus Komite masa bakti 2023-2024 kepada seluruh orang tua.

Kepala Sekolah Ibu Dra. Masroh Hidajati, M.Pd. Memberi Sambutan

Hadir di hari pertama perwakilan komite Ibu Indah Rahmawati, S.Pd., M.Pd. memberikan sambutan. Beliau menyatakan bahwa “Komite siap menjembatani antara orang tua dan sekolah untuk menerima usulan, ide, dan kritik membangun bagi sekolah. Pada program sekolah yang disusun siap mendukung,” katanya.

Kepala Sekolah Ibu Dra. Masroh Hidajati, M.Pd. bersama Komite dan Narasumber

Sedangkan pada hari kedua, ketua komite hadir dan memberi sambutan yakni Bapak Guruh Sugeng Mulyono, S.E. menyatakan sangat bangga dan memberi apresiasi terhadap sekolah. Pada peringatan Hari Ulang Tahun Sekolah, dideklarasikan sebagai Sekolah Toleransi pertama di Indonesia. Selain itu, prestasi-prestasi siswa juga terus bergulir. Semoga dengan sinergi yang baik dapat menghasilkan yang terbaik bagi SMPN 1 Taman. Program-program yang ada dari sekolah, dari komite siap mendukung, siap memfasilitasi aspirasi dari orang tua untuk disampaikan ke sekolah.

Parenting merupakan metode yang tepat bagi orang tua dalam pembentukan karakter anak. Parenting bukan hanya sekedar mengasuh anak, namun orang tua harus mendidik, membimbing, dan melindungi setiap perkembangan anak. Tujuan parenting adalah meningkatkan kesadaran orang tua bahwa mengasuh anak perlu pengetahuan dan tidak boleh sembarangan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam hal pengasuhan, mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan pihak sekolah. Mengupas masalah pada anak untuk usia sekolah menengah lebih banyak pada persoalan sikap seperti susah diatur, ngeyel, malas belajar, bullying, ketertarikan lawan jenis, kecanduan game dan lain-lain. Permasalahan tersebut muncul sangat dipengaruhi dengan lingkungan, pergaulan, atau pola asuh orang tua. Yang paling penting pertama kali harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab masalah itu muncul.

Daya tarik gadget, TV dan konsistensi orang tua dalam mengatur pengunaannya menjadi sebab lain aktivitas belajar menjadi tidak stabil. Masing-masing harus diurai dengan melibatkan pihak-pihak yang bersangkutan. Di sekolah, guru yang mengajar menjadi mitra konsultasi penyelesaian masalah anak. Di rumah, pasangan suami-istri, anggota keluarga lain harus kompak dengan kesepakatan untuk mendukung proses belajar yang baik. Menjadi orang tua merupakan amanah dari Tuhan.

Acara sekaligus ditutup dengan Do’a oleh Kyai Mustofa, M.Pd. Alhamdulillah, kegiatan demi kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. Semoga sinergi yang baik antara sekolah dengan orang tua dapat mengantarkan anak-anak meraih kebahagiaan dan keselamatan.

Penulis: Wennysan