
Oleh: Wenny Arie Puji Susanti, S.Pd.
Guru SMP Negeri 1 Taman Kab. Sidoarjo
E-mail: wennysmart@gmail.com
Tugas Guru BK tidak hanya membangun karakter dan kepribadian siswa, namun juga dapat mendorong siswa-siswanya untuk mengasah soft skill mereka. Guru BK harus membantu siswanya dalam membuat perencanaan. Pengenalan karier sejak dini akan membantu anak dalam merencanakan masa depan dengan matang, mampu menyesuaikan pilihan sesuai potensi sehingga dapat menentukan keberhasilan perkembangan optimalnya. Pilihan sesuai potensi sangat penting sebagai pertimbangan dalam menggapai impian, namun tidak semua siswa memiliki pemahaman akan potensi mereka tersebut.
Salah satu layanan bimbingan dan konseling adalah bidang karier agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dari yang diimpikan. Sesuai pendapat Winkel (2005) menjelaskan bahwa bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/ profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki.
Namun, implementasi dalam proses pendidikan pada pengembangan potensi/bakat peserta didik saat ini masih mengedepankan pada segi kognitif, pendapat anak yang pintar dalam bidang matematika lebih dianggap pintar dari pada anak-anak yang berprestasi di bidang olahraga dan seni, perbedaan serta anggapan yang demikian semakin lama dapat menyebabkan anak menjadi merasa bahwa potensi yang dimilikinya kurang dihargai hingga pada akhirnya ia akan mencoba bidang yang sebenarnya bukan minat bakat yang dimilikinya sendiri. Apabila kita telah lebih jauh ketika kognitif terus menerus menjadi hal yang diutamakan atau dinomersatukan dapat menyebabkan siswa/siswi tersebut sekedar mengejar pendidikan untuk memperoleh nilai, dan makna pendidikan yang sebenarnya pun tidak akan sampai pada diri peserta didik. Pada akhirnya potensi dan bakatnya menjadi tidak terasah dan tidak berguna. Dampak yang signifikan juga ditunjukkan dengan banyaknya lulusan pendidikan saat ini yang kurang akan soft skill, sehingga kualitas pendidikan Indonesia tidak dapat bersaing dengan pendidikan luar negeri.
Selain itu, banyaknya siswa/siswi yang belum bisa mengenali apa potensi yang ada dalam dirinya yang menjadi nilai lebih dan tambah dengan orang lain, tidak ada motivasi untuk mengembangkan suatu hal yang menjadi bakat terpendam dalam dirinya, sehingga dalam menjalani segala sesuatu bahkan untuk menentukan pilihan mereka cenderung terpengaruh faktor eksternal berupa pengaruh teman.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang muncul perlu mendapat perhatian. Salah satunya peran Guru BK dalam memberikan bimbingan karier. Hasil survei Pasar Pekerja Muda Indonesia dan Dampak dari Putus Sekolah di Usia Muda dan Pekerja Anak yang dilakukan oleh ILO-IPEC (2006) menunjukkan bahwa di bagian timur Indonesia, 88 persen dari responden tidak pernah menerima bimbingan karier, sementara 80 persen dari yang mendapatkannya merasakan berguna dalam mencari pekerjaan. Pemuda dan pemudi Indonesia harus dapat membuat keputusan berkenaan dengan pendidikan dan pekerjaan yang sesuai dengan aspirasi dan kompetensi mereka, serta permintaan dari pasar kerja.
Mengembangkan minat dan bakat serta memberikan bimbingan karier sejak dini, remaja akan semakin menyadari mengenai apa yang ia suka dan mampu lakukan, dan akan menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya disertai dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.
Adapun upaya untuk mengembangkan potensi/bakat yang dimiliki siswa menurut Yvonne Gaut (dalam Pelatihan dari Education New Zealand di Sheraton Hotel Rabu, 9 Mei 2018) guru BK harus membantu siswanya dalam membuat perencanaan karier. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
- Mengembangkan pemahaman tentang konseling Proses praktis menggunakan konseling karier naratif, proses kolaboratif yang mendukung siswa dalam menciptakan kisah pribadi terbuka untuk memungkinkan keputusan dan tindakan yang bermakna. Narasi yang bias dilakukan antara lain:
- Mengajak siswa mengisahkan tentang pekerjaan yang diimpikan.
Misalnya menceritakan pekerjaan artis. Maka, guru BK dapat memberikan pertanyaan antara lain: Ceritakan tentang hal ini?, Bisakah Anda jelaskan ini sedikit lagi?, Jelaskan ini untuk saya?, Bagaimana ini bisa terjadi?, Penasaran – tidak bertanya mengapa. Bertanya mengapa menyebabkan pertahanan diri. Siswa dipersilahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
- Mengajak siswa mengisahkan plot/alur cerita tentang pekerjaan yang diimpikan. Mengisahkan plot yang dimaksud antara lain kisah tentang miskin menjadi kaya, kedatangan monster, menjelajah dan kembali, pencarian, tragedi, komedi dan lahir kembali. Plot-plot tersebut memiliki nilai-nilai inti yang bisa menjadi dasar motivasi diri.
- Temukan dan latih bekerja dengan tujuan. Mendorong siswa mengembangkan wawasan tentang perencanaan karier dan proses pengambilan keputusan. Memahami dan mengklarifikasi nilai, apa yang penting pada tahap hidup saya ini?. Tujuan merupakan kepuasan. Menyediakan energi atau kewajiban untuk dilakukan. Nilai-nilai inti adalah dasar pembangun sebagai pribadi.
- Berkembang di dunia yang disruptif. Memahami dan melatih keterampilan untuk membimbing dan melatih siswa yang akan mendukung motivasi diri. Menjelajah peminatan dari tipe kepribadian termasuk realistik, investigatif, artistik, sosial, enterprising, ataukah convensional. Selain itu memahami kepribadian meliputi sikap, cara berpikir, perasaan, impuls, dan berinteraksi dengan orang lain.
- Cara untuk membangun strategi menggapai masa depan. Keterampilan apa yang dibutuhkan di masa depan dan bagaimana siswa dapat memposisikan diri sebagai bakat yang akan dicari oleh pemberi kerja.
Guru BK dalam melaksanakan bimbingan karier bisa berbicara dengan cara yang baik agar bisa menarik minat siswa dalam mengutarakan minat yang diinginkannya. Dengan membangun relasi yang baik dan mendengarkan harapan dan aspirasi para siswa tersebut, Guru BK dapat membantu siswanya untuk membangun pondasi dalam menentukan strategi karier mereka sehingga pada akhirnya mereka dapat menggapai impiannya. Mengenal potensi diri akan membantu siswa dalam mengarahkan dirinya. Memiliki gambaran strategi karier dalam pencapaian karier impian, pendidikan seperti apa? Keterampilan dan sikap yang dipersyaratkan. Selanjutnya, siswa memposisikan diri sebagai bakat yang dicari oleh pekerjaan yang diimpikan. Melihat ke belakang dan renungkan sehingga siswa dapat bergerak maju. Pepatah mengatakan:
He aha te mea nui o te ao. He tangata, he tangata, he tangata.
What is the most important thing in the world? It is the people, it is the people, it is the people
Apa hal terpenting di dunia? Itu adalah orang-orang, itu adalah orang-orang, itu adalah orang-orang.
(Artikel telah dimuat di Media Jatim No. 5/ Thn. XLIX/ Juli 2019 Hal. 36).
Komentar