Pembelajaran Berbasis Minat Bersama OPYM

Foto Seluruh Peserta bersama Kapala Sekolah Ibu Dra. Masroh Hidajati, M.Pd.

Taman– SMP Negeri 1 Taman menyelenggarakan Pendampingan Manajemen Kelas Efektif. Salah satu rangkaian mendukung Program Sekolah Efektif bekerja sama dengan Organisasi Penggerak Yatim Mandiri. Rabu (3/8/2022). Kegiatan ini dilaksanakan di Meeting Room Lantai 2 SMP Negeri 1 Taman, Jalan Satria Nomor 1 Ketegan Taman Sidoarjo dengan mengusung tema “Pembelajaran Berbasis Minat”.

Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh guru SMP Negeri 1 Taman sebanyak 56 orang. Acara dimulai pukul 10.00 sampai dengan 14.30 WIB.

Foto Pendampingan Pembelajaran Berbasis Minat Diikuti Seluruh Guru

Kepala SMP Negeri 1 Taman, Ibu Dra. Masroh Hidajati, M.Pd. menyampaikan pada prinsipnya manajemen kelas efektif garda terdepannya adalah guru. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa. “Untuk guru saat pembelajaran perlu menguatkan 6 Profil Pelajar Pancasila antara lain berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif. Sekolah yang efektif mampu menumbuhkembangkan siswa agar berkembang secara optimal. Sekolah kita telah terpilih menjadi Calon Sekolah Penggerak. Dengan kolaborasi yang baik seluruh warga sekolah, semoga visi dan misi sekolah dapat kita capai,” ujarnya.

“Mari bersama membangun karakter, keterampilan dan literasi siswa, selamat berdiskusi bersama narasumber,” pungkasnya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa membangun kualitas manusia itu berakar pada efektivitas proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Foto Ustadz Hedi Memandu Diskusi Pembelajaran Berbasis Minat

Narasumber yang mendampingi yakni Bapak Cucuk Hedi Setiawan, S.Pd. utusan dari Organisasi Penggerak Yatim Mandiri (OPYM). Memandu Diskusi dengan menarik. Diskusi berjalan sangat interaktif. Peserta pendampingan bergantian memberikan ide, saran, dan berbagi pengalaman. Ustadz Hedi mengawali dengan menyamakan persepsi tentang makna belajar dari kisah Thomas Alva Edison. Mencermati peran ibu, cara belajar, sumber belajar, dan sikap menghadapi kegagalan dari Thomas. Saling berbagi pengalaman mengalir secara mendalam.

Selanjutnya, para peserta diberi alternatif contoh praktik pembelajaran berbasis minat. Belajar berawal dari keingintahuan dan kebutuhan siswa menjadi perhatian penting.

“Siswa memiliki potensi. Pemilihan strategi pembelajaran berawal dari cara pandang tentang anak. Cara pandang tentang anak inilah yang akan berpengaruh besar dalam menjalankan sebuah proses pembelajaran. Para guru yang memandang anak sebagai kertas kosong, akan menjalankan proses pembelajaran dengan cara “mengisi” kekosongan itu. Mereka akan berusaha untuk menjejalkan berbagi
macam materi pelajaran untuk dimasukkan ke dalam otak anak. Namun,
para guru yang meyakini bahwa seorang anak adalah makhluk penuh potensi, akan menjalankan proses pembelajaran dengan cara “membangun” potensi itu. Mereka akan berusaha menyajikan proses belajar yang mampu memunculkan potensi dahsyat yang telah ada dalam diri setiap anak,” ungkap Ustadz Hedi.

Pembelajaran yang baik dapat dianalogikan seperti menyulut api bukan mengisi timba. Ibarat obor yang sudah penuh minyak, tinggal percikan api kecil yang mampu membuat diri mereka menyala berkobar-kobar. Hal ini telah
diperkuat dengan berbagai kajian kontemporer tentang potensi manusia.

Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan Fitrah (suci), artinya oleh Allah, manusia telah diciptakan dalam keadaan sempurna dengan segala potensi baiknya yang siap untuk dikembangkan.

Penulis: Wennysan