Berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, Kabupaten Surabaya kemudian dibagi menjadi dua bagian, yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Lalu pada 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare diganti menjadi Sidoarjo. Begitulah cerita kota Sidoarjo terbentuk. Dan setiap tanggal 31 Januari, warga Sidoarjo merayakan hari jadi kota Sidoarjo. Kemeriahan perayaan HARJASDA juga dapat dirasakan di SMP Negeri 1 Taman yang mengadakan berbagai macam perlombaan guna memeriahkan hari jadi Sidoarjo.
SMP Negeri 1 Taman mengadakan berbagai lomba yang wajib di ikuti oleh seluruh siswa-siswi SMP Negeri 1 Taman. Lomba yang di adakan yaitu fashion show, karaoke, karya cipta puisi, video kreatif, dan fotografi. Masing-masing kelas wajib mengirimkan siswa-siswinya untuk mengikuti lomba yang ada. Perlombaan fashion show dengan menggunakan kebaya Guk Yuk Sidoarjo berlangsung dengan sangat baik. Siswa dan siswi yang mengikuti berhasil menguasai panggung dan membuat penonton dan juri terpukau. Begitu juga dengan penampilan karaoke yang membawakan lagu Jawa dan 5 finalis membawakan lagu wajib Sidoarjo yang berjudul Sidoarjo Gemah Ripah Loh Jinawi. Penonton dan juri pun ikut menyanyi dan berjoget bersama. Lalu ada perlombaan cipta karya puisi, videografi, dan fotografi yang memiliki tema Sidoarjo Gemilang Melaju Berkelanjutan setiap peserta lomba perwakilan kelas harus mengumpulkan karyanya paling lambat pada Senin, 29 Januari 2024. Pada lomba ini, penilaian dilakukan secara online. Pemenang lomba cipta karya puisi pun akan dibacakan karyanya pada acara hari jadi Sidoarjo berlangsung.
Di lapangan bulutangkis SMP Negeri 1 Taman dengan suasananya yang ramai dan riang gembira guru-guru melakukan penanaman daun sirih gading menggunakan media air guna memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon. Hari Gerakan Sejuta Pohon ini dilakukan setiap tanggal 10 Januari. Tujuan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan pohon dan menyelamatkan hutan. Selain itu, usaha ini diharapkan membantu mengatasi masalah pemanasan global. Gerakan ini pertama kali dicanangkan oleh Presiden Soeharto di Jakarta pada tanggal 10 Januari 1993. SMP Negeri 1 Taman memilih menanam daun sirih gading menggunakan media air adalah sebagai estetika dalam ruangan dan untuk menyerap polusi atau debu. Tidak hanya itu, menanam daun sirih gading menggunakan media air juga dapat meningkatkan kelembaban udara ruangan. Karena hasil penanaman itu tadi akan di jadikan tanaman hias di dalam ruangan, maka penanaman daun sirih gading menggunakan media air sangat lah bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Banyak guru dan murid yang telah mengisi acara Hari Jadi Sidoarjo dan Hari Gerakan Sejuta Pohon dengan meriah dan antusiasme yang tinggi. Ibu Dra. Masroh Hidajati, M.Pd yang merupakan kepala sekolah SMP Negeri 1 Taman dalam wawancara yang dilakukan oleh Tim Jurnalisata mengatakan bahwasanya kita sebagai warga Sidoarjo harus berkontribusi dan mendukung program-program kabupaten Sidoarjo, dan sebagai peserta didik, harus mendukung program sekolah dan berpartisipasi aktif untuk Sidoarjo, tempat tinggal kita menjadi maju. “Tahun depan saya berharap, semua siswa, semua kelas, termasuk bapak ibu guru berperan aktif dalam hari jadi kabupaten Sidoarjo.” Kata Ibu Dra. Masroh Hidajati, M.Pd dalam wawancara Tim Jurnalisata.
Komentar